Thursday, 21 March 2013

Berbatas Tembok Kaca

Sunday, December 4, 2011

Sangat Dekat,
Sedekat Ruh dalam jiwa manusia..
separuh alasanku bertahan hidup, ada diseberang,,
sangat dekat,
tak pernah sekalipun bisa lepas dari sudut mata

menguncup, merekah, namun gugur lalu terbang tersapu angin sore musim ini,,
Apa Salahnya jika takluk?
Aku hanya tak bisa menyebarangi tembok kaca,
tembok kaca nan bening seperti air telaga ini,,

Ah Sayang,
kau tak pernah sedekat ini,
langkahmu, gerakmu, dan hembusan nafasmu,,

Ah tapi sayang,
tembok kaca ini seperti merenggut ruh dari raga-raga yang takluk,
dan membuatnya tak pernah menyatu kembali

being framed by a glass wall
-A.R-

No comments:

Post a Comment