Si Koas Mata |
Namaku Anita, lengkapnya Anita
Rahman, memang namaku persis seperti penyiar berita TVRI zaman 80an, yah, aku
tahu itu, hampir semua guru sejak SD, SMP, SMA hingga supervisor di rumah sakit
mengulang pertanyaan yang sama, “namamu seperti penyiar TVRI, bapakmu fansnya
ya?” dan tentu saja berkali-kali pula aku menjawab hal yang sama. YA,
Bapakku fans dari penyiar itu.
Satu hal yang membedakan aku dari
idola bapakku itu adalah jalan hidup kami, tante Anita Rahman itu adalah
seorang Anchor sedangkan aku masih terseok-seok
menjadi keset di rumah sakit dan selalu diteriaki “ mbaaaak
koaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaas” hahahhaa. Tepat sekali, saat ini
aku sedang menjalani pendidikan klinik sebagai dokter muda disalah satu RS di
daerahku.
Aku masih teringat saat menginjak
bangku SMA kelas X (baca : kelas 1) cita-cita yang telah terbenam dalam
dikepalaku menjadi dokter perlahan memudar. Keinginan untuk mencoba hal-hal
baru mulai megusik keteguhan hatiku selama ini.
Dan hampir bisa ditebak,
sepertinya nama besar tante Anita Rahman mengambil andil yang besar
dalam perubahan ini, tentu saja tidak serta merta aku berkeinginan untuk
menjadi seorang anchor, maksudku untuk mengambil jalur sebagai broadcaster,
bahkan aku sempat berfikir untuk mengambil jurusan yang sejalur dengan hal ini.
Namun hal ini tidak bertahan
lama, setelah mencoba mengeksplor kemampuan yang aku miliki dengan mencoba
menjadi kontributor koran lokal dan dan beberapa kali part-time sebagai menjadi penyiar radio. Aku merasa kehilangan
minat dan kembali memantapkan diri pada cita-cita yang dulu aku sebutkan dengan
lantang didepan kelas sewaktu SD, Ya,
Aku Ingin Menjadi Dokter!!
No comments:
Post a Comment